Selasa, 04 Oktober 2011

stres bisa dihindari dengan ciuman???

Kecuali kamu kenal banget dengan dirimu sendiri, sehingga bisa mengatasi sebelum si mood turun dan tengkurap di lantai, kamu butuh yang namanya Mood Booster. Berita bagusnya, mood booster bukan berarti kamu harus booking waktu tiga jam di spa, tapi bisa didapatkan dari hal simpel berikut.
Air. Kebanyakan dari kita nggak tahu seberapa dehidrasi tubuh kita. Padahal, minum air bisa membantu mencegah stres, bahkan, kekurangan air hanya setengah liter saja bisa menaikkan level cortisol (hormon yang dilepaskan tubuh saat stres). Bisa dibilang siklus yang menyeramkan: Kita merasa stres, sehingga melupakan untuk minum cukup air, dan karena tubuh dehidrasi membuat kamu lebih stres lagi. Secara umum, kita dianjurkan untuk minum antara setengah ons sampai satu ons air setiap setengah kilogram berat badan kita, setiap harinya. Contohnya, kalau berat badanmu 50kg, artinya 25 ons air setiap harinya atau sekitar 750ml sehari. Drink up! And more relax.
Tertawa. Video YouTube. Komik Doraemon. Atau serial How I Met Your Mother. Apapun yang bisa memancing tawamu, cepat dapatkan. Menurut Mayoclinic.com, tawa bisa menurunkan tingkat stres. Dengan tertawa, asupan oksigen bertambah, sehingga menstimulan jantung, paru-paru dan otot serta menambah endorfin yang diproduksi oleh otak. Tawa juga menstimulan sirkulasi darah, membantu melemaskan otot dan memancing “respon stres”, yang menaikkan tingkat detak jantung dan tekanan darah, yang menghasilkan rasa rileks dan santai. Tertawa juga sehat untuk kesehatan jangka panjang, memperbaiki sistem kekebalan dan mengurangi rasa sakit dengan cara yang natural.
Musik. Klik playlist favoritmu, pasang headphone dan besarkan volume. Menurut sebuah penelitian dari Montreal Neurogical Institute & Hospital di Universitas McGill menunjukkan kalau musik bisa memancing pelepasan dopamine dengan cara yang sama seperti efek yang ditimbulkan oleh makanan, drugs serta seks. Malah sebenarnya, musik yang tidak menyenangkan buat kuping kita pun bisa memancing dopamine.
Bernapas Dalam. Ingat saat kamu senewen tentang sesuatu dan seseorang menganjurkan untuk “mengambil napas dalam”? Nasehat tersebut patut untuk kamu ingat. Saat kita bernapas dalam, hal tersebut mengirimkan pesan kepada otak untuk lebih tenang dan rileks. Salah satu latihan yang bisa kamu lakukan untuk membantumu rileks adalah bernapas dengan perut. Letakkan satu tangan di perut sebelah bawah tulang dada, dan satu tangan di dada. Saat menarik napas, rasakan tanganmu didorong oleh perut, tapi tidak menggerakkan dadamu. Saat menghembuskan napas melalui mulut, rasakan perutmu masuk ke dalam, More breath, less distress.
Ciuman. Yang pasti, berciuman bagus untuk libido. Tapi efek baiknya nggak cuma terpaku pada kehidupan seksmu, karena berciuman adalah pelepas stres seperti meditasi. Berciuman melepaskan perasaan negatif dengan rasa happy yang kita dapatkan, sehingga (sementara) kita bisa melupakan deadline pekerjaan, perang mulut dengan adik, atau sweater favorit yang nggak berhasil kita temukan. Yang pasti – nggak mungkin kita tetap bete saat lagi ciuman. Bonus tambahannya, berciuman juga bisa melawan sakit gigi, alergi dan menambah sistem kekebalan.

resiko selingkuh

TRIBUNNEWS.COM - Ini peringatan keras bagi Anda yang gemar selingkuh dan melakukan hubungan intim dengan cewek-cewek selain istri atau pasangan Anda yang sah.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada 22 September lalu dalam Journal of Sexual Medicine membuktikan fakta yang agak mengejutkan buat Anda. Bukan persoalan sakit hati yang pastinya bakal dirasakan pasangan, tetapi rusaknya Mr P alias penis yang bisa Anda derita.
"Seks di luar nikah dan seks yang terjadi dalam kondisi yang tidak normal bisa meningkatkan risiko rusaknya penis," ujar Dr. Andrew Kramer, ahli urologi dari universitas Maryland Medical Center dan salah satu peneliti.
"Risiko rusak ini terjadi terlebih karena situasi yang tidak konvensial alias nyeleneh entah dari segi lokasi, lingkungan, perilaku maupun konsekuensi yang dihadapi saat ngeseks," demikian kata para periset.
Pria dalam penelitian ini diketahui menderita kerusakan penis saat mereka melakukan hubungan seks dengan cara yang tidak biasa seperti di ruang tamu, ruang kerja dan kebanyakan terjadi atau dilakukan oleh pasangan yang tidak menikah alias selingkuh.
Dengan situasi seperti ini, seks biasanya akan berlangsung tidak biasa dengan posisi yang pasti sedikit nyeleneh. "Semua faktor ini memungkinkan para pria untuk lengah dan tidak peduli dengan penisnya padahal bisa jadi muncul kejadian-kejadian tiba-tiba yang mengakibatkan kerusakan pada penis," jelas Kramer.
Fraktur atau rusaknya penis merupakan kejadian yang biasa terjadi saat ereksi berlangsung.
Karena penis tidak memiliki tulang, kerusakan biasanya terjadi pada robeknya serat atau lapisan yang disebut tunica albuginea yang mengelilingi jaringan spong di pusat penis.
"Fraktur" ini biasanya diikuti dengan kejadian pendarahan, bengkak hingga hilangnya ereksi.
Penelitian sebelumnya yang memfokuskan pada mekanisme fisiologis kerusakan dan bagaimana membedah kerusakan ini tidak melihat secara tepat apa yang sedang dilakukan para pria saat penis itu rusak. Karena itu, menurut Kramer, study ini mengalami ketimpangan.
Penelitian sekarang akhirnya menemukan ketimpangan itu. Dari 16 kasus kerusakan penis yang dirawat di Universitas Rumah Sakit Maryland antara tahun 2004 hingga 2011, ternyata kasus seks dengan selingkungan ini yang menjadi latar belakang semua itu.
Kebanyakan dari pelaku melakukan hubungan seks di tempat yang biasa termasuk di kamar mandi, mobil, elevator. Hanya tiga pasien yang melakukan seks dengan istrinya di kamar tidur, kata Kramer.
Kejadian rusaknya penis jarang terjadi. Kalaupun ada, biasanya penderita akan malu untuk menceritakannya. Karena itu, Kramer mengingatkan bahwa seks seperti juga olahraga berisiko tinggi. "Hati-hatilah!" katanya.